Langsung ke konten utama

Kekuatan dan Kelemahan Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan Luar Sekolah (PLS) atau non-formal education, setiap sesuatu itu pastilah ada keunggulan dan kelemahannya maka dari itu disini akan menjelaskan tentang keunggulan dan kelemahan dan Pendidikan Luar Sekolah.
Keunggulan dari Pendidikan Luar Sekolah, 
  1. pertama lebih murah dari pendidikan formal ( sekolah), karena adanya program-program pendidikan yang dilakukan dalam waktu singkat untuk kebutuhan khusus seperti ujian paket A,B,C dan sebagainya, bisa juga dikurangi biaya dengan menggunakan fasilitas sebaik mungkin, membuat alat-alat belajar dengan memanfaatkan bahan sekitar dan harga yang murah, membuat kegiatan berusaha dan dapat menggukan dana pendidikan yang diambil dari hasil pemasaran produksi. Itu bisa membuat pengeluaran menjadi hemat bahkan bisa memberikan pemasukan. 
  2. Yang kedua, program-program pendidikan luar sekolah itu lebih berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, bukan mengutamakan kebutuhan penyelenggara, karena program pendidikan itu harus mementingkan kebutuhan masyarakat atau peserta didik, dan isi dari program pendidikan itu hatus berhubungan erat dengan dunia kerja atau kegiatan usaha yang ada di masyarakat. Dengan adanya kecocokan antara pendidikan dan dunia kerja maka Pendidikan Luar Sekolah dapat memberikan hasil balik yang relatif lebih cepat kepada peserta didik dan lulusannya.
  3. Ketiga, program pendidikan luar sekolah itu bersifat fleksibel, dan fleksibel itu ditandai dengan, pertama, beragam macam program menjadi tanggung jawab banyak pihak seperti pemerintahan, perorangan, dan swasta. Kedua, pengawasan yang terpusat dilakukan sesederhana mungkin. Ketiga, otonomi dikembangkan pada tingkat pelaksana program dan daerah sehingga memacu perkembangan program yang ragam sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan daerah. Keempat, perubahan dan perkembangan program disesuaikan dengan perubahan kebutuhan peserta didik dan perkembangan lingkungan. Agar program pendidikan yang sudah tidak sesuai dengan peserta didik dapat diubah atau diakhiri secepatnya.
Itulah beberapa keunggulan yang terdapat pada Pendidikan Luar Sekolah, sebenarnya jika ditelusuri lebih mendalami lagi sangatlah banyak keunggulan yang dimiliki oleh Pendidikan Luar Sekolah akan tetapi keunggulan itu adalah secara garis besarnya atau secara umum yang sering dilihat atau ditemukan. Dibalik keunggulan pastilah ada kelemahan maka dari itu akan dibahas lagi tentang 

kelemahan Pendidikan Luar Sekolah.

  1. pertama, kurangnya kordinasi, beragamnya program yang diselenggarabkan oleh berbagai pihak. Semua lembaga pemerintah baik yang departemen mau non-departemen. Berbagai lembaga swasta, perorangan, dan masyarakat menyelenggarakan program Pendidikan Luar Sekolah baik untuk kepentingan lembaga atau kebutuhan pelayanan masyarakat. Dengan banyaknya program yang dilakukan oleh berbagai pihak membuat program-program tumpang tindih, ada juga kemungkinan samanya program-program yang dilakukan dari pihak yang berbeda. Oleh karena itu kordinasi antar pihak pelaksana program Pendidikan Luar Sekolah diperlukan untuk efisiensi dan efektivitas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program, agar program yang dilaksanakan berjalan dan mendapatkan hasil yang optimal.
  2. Kedua, kurangnya tenaga pendidik atau sumber pengajar profesional. Sekarang ini masih banyak tenaga-tenaga yang tidak berasal dari Pendidikan Luar Sekolah, terlebatnya mereka kedalam program-program itu, karena adanya tugas yang diperoleh dari lembaga penyelenggara program atau datang dari rasa pengabdian mereka kepada masyarakat yang membuat mereka terjun langsung kedalam masyarakat. Mereka itu biasanya berlatar belakang pendidikan sekolah. Dan ini membuat mereka menerapkan pendekatan mengajar pada pendidikan sekolah di dalam Pendidikan Luar Sekolah, itu pada dasarnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah. Pengelola dan program Pendidikan Luar Sekolah memerlukan pendekatan dan keterampilan yang berbeda dengan pengelolaan program sekolah. Karena itu untuk mengatasi kelemahan ini maka diperlukan peningkatan tenaga pendidik yang profesional dibidang Pendidian Luar Sekolah.
  3. Ketiga, kurangnya motivasi belajar peserta didik, kurangnya motivasi itu berkaitan dengan, pertam,adanya kesan umum bahwa Pendidikan Luar Sekolah, yang tidak menekankan pada peranan ijazah, berbeda dengan pendidikan sekolah yang memilikik motivasi untuk mendapatkan ijazah. Kedua, pendekatan yang dilakukan oleh pendidik yang latar belakangnya pendidikan sekolah dan menerapkannya dikegiatan pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah pada umumnya menjadi tidak kondusif dalam mengembangkan minat peserta didik. Ketiga, terdapatnya program pendidikan, yang berhubungan dengan mengembangkan kemampuan peserta didik dibidang ekonomi, tetapi tidak di bekali dengan masukan lain (other input) yang membuat peserta didik tidak dapat menerapkan hasil yang dipelajari peserta didik.
  4. Keempat, para lulusan Pendidikan Luar Sekolah dianggap lebih rendah statusnya daripada lulusan pendidikan sekolah, dan juga sering terjadi para lulusan pendidikan yang disebut pertama berada dalam pengaruh lulusan pendidikan sekolah. Itulah beberapa kelemahan yang sering dijumpai dalam Pendidikan Luar Sekolah.
sumber:
Prof. H. D. Sudjana S., S.Pd., M.Ed., PhD : Buku Pendidikan Luar Sekolah
http://ilhm18.blogs.uny.ac.id/2017/09/15/keungguan-dan-kelemahan-pendidikan-luar-sekolah/
  1.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pendidikan Formal dan Pendidikan Non Formal

hallo teman-teman pada kesempatan ini saya akan membahas perbedaan pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal. 1. Pendidikan formal Pendidikan formal adalah pendidikan yang ditempuh pada lembaga resmi/legal baik negeri (milik pemerintah) ataupun swasta (atas izin pemerintah) yang memiliki tahapan atau jenjang pendidikan yang sangat jelas. Dalam pendidikan Formal di Indonesia terbagi menjadi Tingkat dasar yaitu Sekolah Dasar, tingkat menengah, yaitu SMP maupun SMA/SMK (dan yang sederajat) dan Tingkat Tinggi yaitu Perguruan Tinggi/ Sekolah Tinggi atau Universitas. Peserta didik  menempuh pendidikan Formal ini berbatas waktu, untuk sekolah Dasar 6 Tahun, Menengah 6 Tahun (SMP + SMA/SMK) sedangkan sekolah tinggi biasanya tergantung jurusan dan jenjang yang ditempuh dan biasanya lebih fleksibel. Misalkan untuk mengambil jenjang Strata 1 (S1) rata-rata sekitar 4 tahun, untuk Diploma 3 (D3) 3 tahun dan seterusnya. Pendidikan formal memiliki ciri Kuri

Program-Program Aktual PLS

Pendidikan Luar Sekolah sendiri memiliki beberapa program aktual yang tentunya masyarakat pasti sudah mengetahui bentuk program tersebut namun tidak mengetahui bahwa program-program tersebut termasuk ke dalam pendidikan luar sekolah. program PLS bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih konkret tentang program-program PLS, berikut diketengahkan beberapa contoh pro­gram PLS yang dewasa ini tengah berkembang dengan pesat di masyarakat. 1)       Program Keaksaraan Program keaksaraan adalah sebuah program yang dulu dikenal sebagai program Pemberantasan Buta Huruf atau PBH. Saat ini pro­gram tersebut bernama program Keaksaraan Fungsional atau KF. Di tataran internasional program tersebut disebut Literacy Program. Sesuai dengan namanya, program ini dimaksudkan untuk membantu warga masyarakat yang buta huruf untuk menjadi melek huruf. Buta huruf disini diartikan sebagai buta aksara dan angka Latin. Setelah mengikuti program ini peserta didik diharapkan mampu mem­baca, men